Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Andi Muhammad Yasir

"Ini anak malas sekali, pagi-pagi sudah tidur didalam. Masjid" pikiran burukku waktu itu ketika aku belum mengenal seseorang bernama Andi Muhammad Yasir.  Dia itu dulu sangat2 malas sekali untuk seorang yang ditugaskan menjadi relawan Psikososial, bagaimana tidak jam 10 dia bukanya memberikan layanan eh dia malah asik tidur didalam masjid,  pertemuan pertamaku dengan dia adalah ketika kami ditugaskan sama2 di dalam posyan labuan bajo,  di donggala. Saat bersama-sama mengemban misi kemanusiaan yaitu pada akhir tahun 2018 saat bencana alam gempa,tsunami dan likuifaksi di sulawesi tengah.  Tepatnya di palu, donggala dan sigi.  Aku yang lebih baru beberapa hari tiba di sana mendapat kabar bahwasanya ada satu rombongan yang akan datang dari Sulawesi selatan, tepatnya dari kota Makasar.   Akan mendapatkan teman baru ini, jawabku dan pasti seru sekali dan benar saja satu rombongan dari makasar datang tepat tengah malam,  didalam kesunyian malam ditemani dengan beberapa l

Tentang Hadir

Tentang Hadir Kau hadir disetiap hari, kau tersenyum seolah kau adalah bidadari yang tidak bisa kehilangan sayapnya  merasa cantik dengan sejuta senyum palsunya. Kau bisa enyah sejenak sebelum kau mengaku kau yang tersakiti dengan seorang iblis yang tidak kenal kesal  kau tuduh sebagai pelampiasanmu dengan sejuta kemunafikan yang kau sebar dengan seribu kejahatan  mula-mula kau mendekati hari demi hari kau menghantui dalam tidur yang gelap kau acungkan pedang dan kau tebas sebagian dari hati yang telah lama berharap namun enggan kau pedulikan. Lampung, 15 September 2018

sebuah notif

"hei Gibran,"  sebuah notice saya lihat ketika terbangun jam 3 pagi.  Sembari masih menahan rasa kantuk, saya melihat profile wanita,  wanita yang tidak asing bagi saya dua tahun silam.   Setelah itu dibawah pesan pertama berlanjut vidio yang siap di download. Wah sebuah vidio slide PowerPoint dengan latar berwarna biru muda dengan sentuhan gambar bunga tulip di kiri dan kananya. Beberapa detik kemudian muncul sepasang foto pengantin pria dan wanita yang terlihat sangat bahagia.  Saya membenarkan posisi duduk dan siap untuk melihat lebih lanjut vidio yang berdurasi 1menit itu.   Dan benar saja, sebuah undangan pernikahan dari wanita yang dahulu pernah sempat mengisi hari-hari dengan bahagia.  Kaget bercampur gembira sebenarnya saya yang berulang kali menghubungi semua akun media sosialnya dulu namun tidak kunjung dibalas.  Sekarang justru dia yang menghubungi duluan dengan keadaan dia sudah siap menikah.   Entah kabar baik atau buruk tapi memang beginilah hidup ha

gadis kecil ini bernama kinanti

"om dito, om dito... Om dito udah gak disini lagi ya?"  Udah punya rumah sendiri ya? " pada beberapa sa'at lalu, ketika saya memutuskan untuk meninggalkan keluarga kecil ini.   Kinanti adalah gadis kecil berumur sekitar dua tahun, memiliki rambut ikal dan pipi chabynya,  Serta segala keceriaanya.  Anak perempuan yang lahir dari dua insan manusia keren. kelahiran kota hujan dan di sebuah kota gerbang sumatra.  Kinan dengan segala keceriaanya serta keaktivanya membuat semua orang senang didekatnya. Pintar berbicara dengan banyak orang tapi slalu berhati-hati dengan orang yang baru dijumpainya.  Terkadang ketika waktu senggang di caffe saya malah sering berbincang serius dengan dia seperti berbicara perihal politik,  psikologi, konseling, serta wanita pelanggan setia yang slalu memesan lemontea dingin dengan pisang keju.  Berat jelas, ketika kita meninggalkan sesuatu hal yang sudah membuat kita nyaman membuat kita merasa berada di keluarga sendiri.  Perjumpa

Tiga pagi

Hei selamat pagi,  Untuk perasaan yang sering kali resah Jangan sampai dirimu gelisah Untuk pikiran yang selalu negatif Jangan buat dirimu menjadi tidak produktif Untuk badan yang lelah Jangan lalu menjadi orang yang pasrah Hidup harus tercipta dari sekumpulan koma kesedihan, kegagalan, kepasrahan serta hari yang tidak baik-baik saja, Lalu menjadi  titik akhir kebahagiaan. 

Berteman dengan "Patah Hati"

" Apa salahnya menerima dan berteman dengan patah hati, biarkan patah hati itu datang dan biarkan dia pergi , semakin kau lawan maka semakin rasa itu pula lama menetap,  tak perlu larut dalam keada'an. karna semua yg berjalan pasti akan berhenti pada sa'atnya ntah itu akan bermuara kepada kebahagia'an atau dalam kesedihan. "  Seorang sahabat lama kemarin menelpon saya, jauh dari sebrang pulau sahabat yang cukup dekat ketika kami bersama-sama menghabiskan masa 3 tahun duduk dan mendengarkan disekolah yang tidak terlalu favorit dipinggiran kota.   Bisa dikatakan dia adalah salah satu wanita yang sangat tangguh yang pernah saya jumpai, karna ketika kami semua lulus dari sekolah ia memutuskan untuk langsung bekerja.  Benar saja tidak mudah untuk bersahabat dengan seorang wanita, kalian pasti tahu begitu ribetnya seorang wanita dan yah terkadangpun ada ketidak nyambungan pembicaraan kita,  namun yakinlah itu justru yang membuat kita menjadi makin akrab, kurang lebi

Tentang Pribadi (kata bapak) .

Bapak pernah bilang,   "kalau kamu jadi seorang ayah besok jadilah ayah yang tidak mengajarkan sikap atau kepribadian melalui buku2 saja tapi,  suruh mencontoh langsung darimu maka dari itu prilaku dan pribadimu harus baik juga." Jujur saya tipikal anak laki-laki yang tidak intens mengobrol bersama Bapak,  tapi ntah malam kemarin serasa dekat dengan beliau,  dia bapak saya selama 23 tahun dan Allahmdulillah belum pernah berganti.   Malam kemarin selesai berbuka puasa saya coba menelpon ibu karna memang sudah menjadi kebiasa'an kalau menghubungi orang rumah ntah kenapa nyamanya melalui henphone ibu.   Mengobrol dengan ibupun Saya tidak terlalu lama,  hanya tanya kabar tadi berbuka pakai apa? Bagaimana sekolah adik-adik, bagaiman kabar bapak,  bagaimana kabar mbok darmi tukang pecel lele yang katanya mau cerai. Haha malah ghibah.  Lalu ketika saya ingin menyudahi obrolan ibu bilang " mau ngomong sama bapak? " kata ibu diujung telpon.  "Enggak deh

Lenggang.

"Pagi akan terus kembali,  ntah apa yang terjadi pada malam,  pada kemarin pada masa lalu atau pada masa depan"     Melihat kota beberapa hari ini,  seperti suasana lebaran,   sepi, dan sejuk, awalnya senang karna tidak bising seperti kota biasanya, karna kantor saya diliburkan saya jadi leluasa mengerjakan hal-hal apa saja dirumah, dan keluar sesekali dan saya baru saja kepikiran sesuatu hal waktu keluar rumah dan mampir kepedagang lontong kecil dipinggir jalan, ngobrol dengan ibuk-ibuk yang sudah cukup berumur terus kepikiran banyak hal. Orang-orang seperti penjual  lontong kecil ini kalau tidak dagang dapat penghasilan sehari-hari dari mana.  Ngeliat perkembangan virus ini Sepertinya kota bakalan makin lenggang setiap harinya.  Otomatis kegiatan ekonomi juga semakin melambat, karna aktivitas dibatasi. Semua fokus menjaga keluarga, sahabat dan dirinya masing-masing.  Mereka orang-orang yang mengandalkan penghasilan sehari-hari seperti warung klontong kecil, Goje

hei kak

"Hei,  kak"  satu notiv dari akun instagram seorang wanita masuk ke  Dm instagram saya hari ini, cukup terkujud siapa kira-kira orang asing ini.  Dilihat dari foto profilnya wajahnya cukup cantik ditambah balutan hijab model kekinian ala anak-anak kampus saat ini.  Tak berpikir lama  langsung saya balas dengan "hai, iya" tak panjang-panjang jangan sampai saya terlihat seperti orang yang agresiv.  Tidak begitu lama langsung dibalas sepertinya memang dia tidak mengeluarkan laman dm nya jadi Dm saya langsung masuk dan terbaca.  Saya berpikir kenapa jadi dia yang agresiv.   "kak, kaka romdon?  Yang dulu menjadi Asistenlab Bk Um?". Ternyata sudah saya duga tidak ada yang mungkin Tiba-tiba seorang wanita Dm tanpa ada maksud dan saya kira dia mau mengajak saya mutualan heheh.  "iya itu dulu kenapa? " menjawab dengan santai dan saya berdoa agar ia tidak menghubungi saya hanya gara-gara ingin Konseling, saya lagi malas dan belum siap untuk mengonselingi o