November dan Dandelion

'Hidup akan terasa sangat berharga, saat hidupmu seperti dandelion, filosofi dandelion yang masih melekat dalam ingatan adalah kata - kata dimana dandelion tidak tumbuh sebagai bunga hias yang biasa berada dalam taman - taman kota yang menunjukan keindahannya kepada setiap orang, berbeda dengan dandelion yang hidup dan tumbuh di sekeliling ilalang yang jauh dari orang dan ilalang itu yang senantiasa menyembunyikannya dalam rerumputan , tetapi keindahannya tak akan pernah tertutupi sekalipun ilalang telah menjadi  bunga matahari.

Bunga dandelion dengan tangkainya yang kecil dan sederhana dapat tumbuh di mana saja, tergantung dimana benihnya jatuh. Serpihan-serpihan kecil bunganya yang ringan akan terbang terbawa angin dan menyebar kemanapun ia mau, yang akhirnya akan tumbuh menjadi bunga baru di tempat ia jatuh dan membawa kehidupan baru.

Bunga dandelion, terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya singgah di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.

Ya, itulah inti dari kehidupan bunga dandelion yang menyimpan arti yang cukup dalam. Terbang tinggi dan menjelajah angkasa, maksudnya tetap berusaha untuk mengejar dan menggapai impian-impian kita yang mungkin akan berbatu-batu jalannya, namun tidak berhenti untuk mengejar impian-impian tersebut. Jatuh di suatu tempat dan membawa kehidupan baru maksudnya, perbaikilah kondisi lingkungan dimana pun kita berada, bawalah kebahagiaan dimanapun kita berada.ntah dengan siapa.

percayalah hidup bukan tentang perasaan saja, perasaanmu dengan orang lain atau perasaanmu dengan dirimu sendiri yang tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain, atau justru kesalahnmu sendiri.

november ini mengingatkanku pada sebuah suasana penghujan hampir dua tahun lalu, ia yang aku sebut namanya disetiap waktuku dan ada disetiap ruang pikiranku, yang selalu meminta kabar walaupun aku sedang bernafas sekalipun selalu meminta waktuku, aku risih? tidak. aku yang merasa dibutuhkan ini tidak akan pernah bosan untuk menemaninya walaupun hanya sebentar.

November ini, hari kelahiranya. aku adalah laki-laki yang tidak mengucapkanya ulang tahun maafkan aku, yang lalai ini, seperti kau yang memutuskan untuk pergi dan tak kembali untuk waktu yang cukup lama. ia aku pikir aku pantas untuk mendaptkanya, mendapatkan balasan yang setimpal dengan semua perbhuatanku yang selalu menyakitimu.

desa ini sedang dilanda gerimis tatkala jalan hidupku dkitakdirkan untuk mengingatmu kembali, adalah kata-kata "hei apa kabar?" yang mendobrak semua kenangan yang sudah aku kunci dengan sangat erat dan kunci itu sudah aku buang kedalam palung lautan kenangan yang mustahil akan dapat ditemukan, tapi aku lupa selalu ada cara ketika semua itu hanya bayangan semu yang dibangun oleh kenangan masa lalu.

hari ini kau kembali hadir dengan sejuta pengharapan, kau kirimkan lagu-lagu kenangan yang memenuhi ruang pikiranku kau mencabik-cabik hatiku yang sudah tertutup kau buka luka lama yang mulai mengering, aku yang selalu menyakitimu dimasa lalu kenapa kau malah justru kembali dengan sejuta pengharapan, aku ingin kau menjadi Dandelion yang pergi dengan berani, yang pergi dengan membawa kebahagian yang pergi dengan sejuta pengharapan baru ketempat yang baru membahgiakan sekitarmu dengan keindahan dan tawamu. 

kalau Novemberku tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya setidaknya kau November masih punya mereka yang cinta dengan tulus akan kehadiranmu merasakan gerimismu, merasakan rasa dimana Dandelion bermekaran dan berterbangan ditempat yang baru. 

"ingat satu hal tuhan tidak akan diam jika kita berjodoh, walaupun hari ini dan di tempat ini tidak bertemu, kita pasti akan dipertemukan dengan sebaik-baiknya pertemuan. "