Saya mulai menulis surat cinta, ketika saya pertama kali bertemu Anda di sana
Tapi saya hanya menyimpannya di tempat rahasia saya
Saya bukan satu-satunya yang memuja Anda
Tapi suatu hari nanti Anda akan tahu bahwa saya di sini
Saya hanya menunggu sejenak untuk memberitahu Anda
Saya menunggu, dan Saya akan membuat anda milik saya
Saya menunggu, menunggu, dan menunggu ...
Saya tidak peduli apa yang orang katakan tentang siapa Anda dan apa yang Anda lakukan
Dan semua saya lihat adalah bahwa kebohongan yang sempurna ada di Anda
Saya percaya bahwa waktunya akan datang dan kita akan bersama-sama
Oh saya sangat cinta dengan Anda
Dan saya sangat menyangi Anda
Dan saya hanya menunggu sejenak untuk memberitahu Anda
Bahwa saya menunggu, dan saya akan membuat Anda menyukai saya
saya menunggu, menunggu,dan menunggu ...
saya hanya menunggu sejenak untuk memberitahu Anda
saya menunggu, dan saya akan membuat Anda milik saya.
tulang bawang 03-06-1951
seketika tanganku gemetaran ketika membaca secarik kertas usang, yang berada di dalam kaleng minyak rambut tanco jaman 90an. ntah siapa yang memiliki surat ini yang jelas ia adalah seorang pria yang romantis, dengan setia hanya kepada satu orang gadis yang baru saja ia temukan, namun sayang sekali ia tidak pernah mampu untuk mengungkapkanya. hanya mencintai dalam diam.
bagaimana pendapatmu lang, "tanyaku kepada sahabat terbaikku yang selalu setia menemaniku di stiap perjalanan.
"yah menurutku tidak ada yang spesial tulisan itu ditulis oleh orang-orang yang kesepian dan bodoh dalam percintaan"jawab Gilang dengan sedikit sombongnya.
"well well terserah katamu saja yang jelas aku penasaran sekali dengan surat ini.
oiya kenalkan namaku Asgar, nama yang aneh untuk orang yang tinggal di pedesaan Lampung, dan keren tentunya. aku adalah orang yang terbuang, kenapa terbuang orang yang mungkin bernama keren ini tak pantas untuk tingal di desa terpencil yang bahkan listrikpun harus dijatah jam 10malam mati.
dan kenalkan temanku gilang, anak pengusaha tambang pasir di desaku, anak yang sedikit nakal, namun setia kawan boleh di bilang gilang adalah sahabat sekaligus, keluarga yang baik. kami tinggal di Pesisir Pantai Labuhan Jukung yang terletak di Pekon Kampung Jawa ,Pesisir Tengah disini banyak wisatawan lokal, dan wisatawan Asing juga yang sering berselancar, bergulat dengan ombak, dan tak heran juga ada wisatawan yang pura-pura jadi asing dengan kulit hitam dan rambut ke merah-merahan karna sering terkena matahari, mereka anak-anak dari dusunku yang selalu setiap sore bermain surving di laut ini. karna bosan dirumah kakek, aku dan gilang mencoba untuk melepaskan penat dulu menjajaki lepas pantai, dan menaiki menara mercusuar yang telah usang dimakan zaman, yang biasa aku dan ia bersantai sambil menunggu indahnya senja dan malam tiba, sembari bersanda guraw menikmati perpaduan derasnya ombak yang mulai tenang dan awan kemerah-merahan tanda senja akan tiba.
''heii lang..? kau pernah merasakan jatuh cinta tapi kau tidak pernah berani untuk mengatakanya?" tanyaku kepada gilang ntah aku kepikiran saja tentang surat yang tadi siang aku temukan di rumah kakekku itu.
"yappss.. pernah kenapa tiba-tiba tanya seperti itu?" jawab gilang yang masih tiduran disampingku sambil memandang langit yang indah sore itu.
"kau, tau aku tidak pernah merasakan rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama."
"BHAHAHAHA.. kau Asgar tidak pernah merasakan yang namanya jatuh Cinta," Gilang terbangun sembari tertawa terbahak-bahak.
"kau itu.. cupu sekali sihh atau jangan-jangan selama 17 tahun ini kau tidak pernah punya Pacar?" lanjut gilang mengejek.
"Memangnya kenapa, ya aku belum saja ada yang pas, begini-begini sahabatmu Pernah ditembak laki-laki juga ya" jawabku sombong, sembari memalingkan muka.
"aihh.. iya tah siapa? kapan?" tany Gilang penasaran.
"hahaha kau penasaran kan? kau aja yang tidak pernah tanya, lagian kau mengejek aku seperti tadi memangnya kau ada yang suka denganmu, kau itu tampan cuma ketampananmu tidak terpakai Lang." Ejekku terhadap gilang.
"hehe yah mungkin karna aku, memang terlalu tampan sampai-sampai wanita disekolah pun enggan mendekatiku Gar. lagian ada yang aku suka kok"
"sudah yuk pulang sudah mau maghrib" lanjut Gilang menuruni tangga mercusuar.
aku ada sedikit bengong mendengarnya dan penasaran siapa kira-kira yang disukai gilang saat ini?"
"OOiiii Lang siapa wanita itu...!!?" teriak ku sembari melihat gilang dari atas menara mercusuar"
"Sudahhlahhh Ayokkk KIta pulanggg Asgarr... Nanti aku dimarahi oleh kakekmu loh!!!"
Komentar
Posting Komentar