gigi hiu kelumbayan |
perih menyingsing raga, sekelumit kamu berkeliaran yang mengorbit di kepala saat senja mulai berdiri. dalam siang ada kebaikan, dalam malam ada kebaikan. namun dalam senja? kulihat kamu dan selalu kamu. tak berhak berjanji untuk selalu melihat kamu saat nampak. namun sepenggal kebiasaan melintas jam-jam tanpa manual. aku dan kamu saling bertemu di sebuah kesempatan yang telah di ciptakanya. rasa peduli atas pertemuan yang mungkin driku sendiri tidak sadar bahwa sekaranglah saatny rindu ini terlampau nyata, ketika engkau datang dan seakan berteriak: "INi aku! yang telah kamu tunggu selama ini!" di wajahnya yang merah, matanya yang damai menunduk malu. sungguh, berderai air mata ini karena bahagia yang terlalu. dekati Allah dalam kelapangan dan kesempetan. ningatlah di setiap bahagia dan sedih kita. jangan pernah melupaknya. dan jangan pernah ingatan kepadanya kalah oleh ingatan untuk seseorang.
aku terbangun di hari yang baru, senja itu tenang tidak ada pesan singkat lagi darinya sedih memang,
namun aku membentuk sebuah kenyamanan tentang kesendirian yang aku jalani, aku tidak akan jatuh lagi di lubang yang sama, sekarang saatnya untuk aku membenahi diriku sendiri. menguatkan tentang iman, membesarkan tentang rasa syukur. sudah terlalu jauh aku dari itu semua, sebab masa itu yang ada dipikiranku hanya dia dan dia. setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. aku melupakan hal yang seharusnya tidak boleh aku lupakan. cinta bukanya datang terlamabat, namun ia sedang memberikan jeda untukmu untuk merindu akan cinta. belajar untuk bersabar dan ikhlas, semakin besar rasa sabar dan ikhlas, maka akan semakin besar pula rasa ketidakhawatiran kita terhadap ia yang akan datang. istiqomahkan lah aku dijalan ini karna aku percaya atas janjimu.
Komentar
Posting Komentar