"oke akan aku critakan dinegara ini dulu hidup tenang bahagia dan
sejahtera dan penuh dengan cinta, tetapi pada malam hari kemarin putri
presiden, yang beranama bulan baru saja diculik dan yang mengejutkanya
lagi mereka tau kelemahan kota ini adalah kota yang dipenuhi tenaga
nuklir yang sangta besar, yang bisa membelah sebagian bumi dengan sekali
ledakan saja , meraka menginginkan remot yang dipegang presiden, dan itu
yg jadi masalah kita, kita hars menyelamatkan putri bulan dari
ancaman.'' kapten tesar hampir saj meneteskan air matanya tapi ia tetp
woless dan santai.
"dan soal kami tidak bolehh menyusul, sikriting dari timur..? knapa" tanya dokter franklin.
''WKWKWKWKW,, BHHAHAHAHA, kalian bertanya kenapa kalian tidak boleh menyusul sikriting dari timur..? WKKWK HAHAHAHA'' kapten tesar tertawa terbahak2 bagaikan anak alay keselek biji cabek..
"dan soal kami tidak bolehh menyusul, sikriting dari timur..? knapa" tanya dokter franklin.
''WKWKWKWKW,, BHHAHAHAHA, kalian bertanya kenapa kalian tidak boleh menyusul sikriting dari timur..? WKKWK HAHAHAHA'' kapten tesar tertawa terbahak2 bagaikan anak alay keselek biji cabek..
"jadi begini sikriting dari timur adalah penyebab kenapa semua ini terjadi. ialah yang telah menculik putri bulan nanda. untuk kepentinganya" jelas kapten tesar, yang sontan kaget.
membuat semua orang, diruangan yang tadinya hening, menjadi ribut. laksamana aldianka yang tadinya tenang menahan amarahnya tidak percaya bawha prajurit yang ia banggakan ternyata seorang penghianat negara yang amat sangat dicari, kabar ini lebih sakit dari ia terkena longsongan peluru k13, atau tembakan snaiper yang amat sangat mengena pas dihatinya, atau luncuran roket nuklir yang menimpa rumahnya. seorang prajurit yang bisa dianadalkanya adalah musuhnya.
franklin, yang sedari tadi hanya diem merasakan ambeyenya kambuh, setelah mencoba yoga gaya akrobatik untuk ibu hamil, dan malah jauh lebih kaget, mendengar kabar ini, ambeyenyapun makin parah pindah keotak dan langsung pindah ke hati, dan risgi samudra hakim yang mendegar kabar ini langsung merespon geram.
ia yang sedang mencoba mengurut franklin tiba2 salah memijat malah memelintir kakinya yang membuat franklin kesakitan tak karuan.
dan sidik hanya bertapa tidak ada respon hanya dingin, bagaikan kulkas 3 pintu panaconik.
ridho, yang sedari tadi tidak mendengarkan kapten tesar berbicara, dan hanya memandangi bidadari yang sedari tadi ia pandangi yaitu sandra.
yang dari tadi hanya bisa tersenyum-senyum sendiri mendadak kaget. bukan, bukan kaget karna mendengar kabar dari kapten tesar. tetapi ia kaget karna apa yang disampaikan kapten tesar santuri telah membuat bidadari yang ia pandangi berubah raut wajahnya menjadi murung dan menahan sedih sehingga lahar air matanya hampir saja mengucur deras dari tempatnya, yang ia tahan, dan bidadari ridhopun yang sekaligus merangkap menjadi marbot masjid keluar dari ruangan itu.
"permisi, aku keluar sejenak". sandra berlari keluar dari ruangan itu, dan bersimpangan dengan rendy, yang mendadak masuk dengan sangat tergesa-gesa.
bukan hanya kabar yang mengkejutkan ini. tapi masih ada kabar yang lebih buruk dari kabar kalo besok adalah kiamat + ulangan mtk. #kelar hidup loe.
"kapten2 kapten lapoooorr.. kapten!!! diluar!! diluar" rendy terengah-engah, memberi laporan kepada kapten tesar. yang langsung direspon dengan rasa ketidak beresan, yang sedang terjadi diluar sana.
"ada, apa kopral rendy bicarmu yang jelas..!!" paksa kapten tesar santuri.
"diluar kapten diluar telah terjadi penyerangan..!!!" telah terjadi pemboman digudang persenjataan kita kapten..!!" lanjut rendy, memberi laporanya dengan sekejap mata kapten tesar menoleh keblakang dan melihat para tentara bayaranpun menghilang bagaikan ditelan meja makan.
keadaan diluar.
porak poranda peluru dari senjata kaliber 7,62x55 mm. hampir berhamburan dan ak47 yang bertrrbangan gagangnya, dan masih banyak lagi. suasana menjadi sangat kacau ketika Helikopter tempur Boing Ah-64E Apache merupakan dari varian tercanggih
dari AH-64 yang sudah terlibat dalam perang dan misi militer, tiba2 mendadak menembaki para anggota aing macan yang menaiki halikopter laksamana aldianka bersiap-siap terbang untuk melakukan serangan balik.
"ayoo..semuanya kita harus menangkap dan mengahncurkan helykopter itu..!!" semuanya naik pesawat sekarang juga." laksamana aldianka, pun bersiap menerbangakan pesawatnya dikala halikopter itu menembaki markas besar kodim 0422. yang dipimpin kapten tesar santuri itu porak poranda bagaikan rumah hitler, pada perang dunia kedua saat kekalahn nazi jerman.
"tapi aldi bagai mana dengan sandra,!!?" ridho tidak percaya aldianka meninggalkan satu orang yang sangat vital di team ini.
"HEY BODOH.!! KITA TIDAK TAU DIA DIMANA SEKARANG DAN SEDANG APA!!!" jawab aldianka,. dan merekapun melakukan pengejaran terhadap halikopter itu. "hei ridho, biarlah dia menenangkan hatinya dulu, setelah apa yang didengaarnya tadi." sontan membuat kaget ridho. kata-lata terakhir kapten aldianka itu tadi membuat terasa berkecamuk menjadi satu dan penuh dengan tanda tanya. belum selesai dia mencari jawaban.
"HEY KALIAN PADA POSISI MASING2 DAN SIAP2 MENEMABAKI HALIKOPTER YANG ADA DIDEPAN KITA..!!!!" posisi halikopter aing macan, setera dengan helikopter yang telah memporak porandakan tempat klayenya itu.
"pasukann..!!!" aldianka memberikan semangat yang membara..!!!.
"SIAPA KITA!!
"AING MACAN!!!"
"KAPAN KITA TERLAHIR!!"
"18-02-2015!! DAN SAMPAI KITA MATI!!!"
''APA SEMBOYAN KITA..!!!"
"CERDAS CERMAT CERIAAAA!!!
semangat yang membara, panasnya bagaikan gunung api yang sedang mengamuk siap melahap desa yang ada di lerengnya, dan siap menenggelamkan lautan dan merubahnya menjadi lahar yang amat panas.
jarak antara kedua halikopter sekarang hanya terpaut beberapa meter saja di udara. bahkan kurang lebih antara lobang hidung kanan dan lobang hidung kiri.
terasa amat sangat dekat franklin yang sudah dengan senjata kalibernya dan risgi yang siap2 melemparkan bom menitan ke arah halikopter dan ridho yang setia dengan gitarnya, loh iya maksudnya gitar yang sekaligus senjatanya denga peluru kaliber 7,62 x 50 mm.
sidik yang masih bertapa seolah olah tidak perduli, tapi ia sedang dalam merebut alam bawah sadar dari pilot halikopter musuhnya itu, iya ini keistimewaan team aing macan, dimana team ini bukan hanya mengandalkan senjata mukhtahir, tetapi mengandalkan tentang sepiritual juga.
franklin mengokang senjatanya, dan menembaki halikopter itu dan dengan sekejap sudah menjatuhkan satu lawan yang sedang memegang senjata yang sama denganya dan ridho sibuk membabibuta menebaki ekor halikopter agar hali itu jatuh.
"ridho, jangan kau tembaki halikopternya!!, kita butuh satu orang dalam halikopter itu untuk kita introgasi" pinta kapten aldianka, yang langsung direspon ridho untuk hanya melindungi sidik yang sedang mencoba memasuki alam bawah sadar penyupir halikopter, dan risgi yang berada untuk menjadi asisten kopilot, aldianka.
"dar dar dar..!!!" tembakan beruntun mengenai halikopter aing macan dan membuatnya oleng.
"hahah ini bukan apa2 para bandit hutan..!!"
"rasakan ini!!!!" dar dara dar dar....darrrrrr//!!!!!!!" dan dengan sekejap tembakan franklin, pun sudah mengenai 2 orang lagi yang sekaligus membuat kapal itupun oleng, tidak terkendali.
sidik masih sibuk, jarak diantara halikopter aing macan dengan halikopter musuh, yang sedikit agak berjarak jau sekarang cukup membuat dia sedikit kesulitan.
"kapten, halikopter itu ternyata jenis Helikopter tempur Boing Ah-64E Apache" jelas risgi samudra hakim yang sedari tadi ia mencari info tentang lawanya.
"oh jadi kapal ini buatan amerika, yah?" laksamana aldianka yang tadinya santai agak sedikit, memeprhitungkan.
"dan selain itu, Boing Ah-64E Apache mampu menembakkan rudal dengan jenis AG-114 Hellfire, serta hydra 70."
dan sedikit agak terpranyah, laksamana aldiankapun. agak mengijak rem halikopternya. (lah ini halikopter macam apa ada remnya).
agak sedikit menjauh sedikit memberi ruang kepada sidik untuk masuk kealam bawah sadar pilot halikopter musuh. dan tiba2 "tiiiiittt tiiiitttt..tiiitt.." bunyi dari radar halikopter aing macan bagaikan elektrokardiogram yang biasanya untuk mendeteksi denyut jantung, ia kerna merekapun spertinya akan berhenti jantungnya.
menandakan ada yang mendekati, yang jelas bukan kang gorengan ataupun bukan juga kang panci. ia sebuah rudal, berekecepatan 1.120 km/jam. "mampussss..!!! aduh biunggg" ridho ketakutan.
"HEIII SIDIK LAKUKAN LAH SESUATU..!!!!"
"ahh dasar laksamana eidan, aku juga yang harus diandalkan." keluh sidik yang harus kerja dobel.
tepat rudal itu hampir mendekati halikopter. dan langsung
"SHAATTTT.. DUOARRRR..!!!!" dan hancur begitu saja hanya kurang dari beberapa detik saja porak poranda semuanya hancur berkeping-keping tak tersisa menyisakan abu yang mengepul di udara.
tebing yang sangat kokoh telah di tabrak oleh rudal bgtu dahsytanya hampir saja team aing macan ini
bernasib seperti tebing yang hancur itu.
"hahaaiii yeahh,..!!! emang kita tidak bisa dikalahkan!" franklin bersorak2 bagaika anak kecil yang menang judi congklak.
"hei jangan senang dulu bodoh, ayok bersiap kita serang balik" risgi bersuara.
"majuuu!!!!!" ridho memberi semangat.
''dar..dar..dar..!!!" tembakan demi tembakan dilancarkan oleh franklin bagaikan rintikan hujan disaat galaw. masih dalam pengejaran dan tembakan balasan pun bertubi tubi datang terus menerus dan masih dalam pengejaran yang sangat alot, merekapun tiba di ngarai yang penuh dengan tebing yang sangat tinggi.
"siall..!! apa yang mereka rencanakan, sebenarnya.!! shit lah" laksamana aldiankapun sedikit geram, dengan tingkah musuhnya yang ingin mengajak main petak umpet.
sementara itu dikodim 0422.
sandra, masih dalam lamunan dikamar mandi, sedang menangis sejadi-jadinya, air mata yang sudah lama tidak dikeluarkanya kini bagaikan air terjun yang sangat deras yang tidak bisa ia bendung, entah apa yang bisa membuat tembaga, ini kropos begini, tidak dengan air tidak juga dengan api yang sangat panas tapi, karna satu kata yang bernama "cinta". cinta, cinta seharusnya tidak menyakiti, cinta seharusnya menyayangi banyak orang tapi, cinta jugalah yang bisa membuat manusia mati, membuat mereka serakah atau malah terjadinya penghianatan, devinisi cinta banyak sekali, sepertinya bukan dari ketiganya itu alasan mengapa, wanita tangguh ini menangis serasa penyesalan yang amat sangat dalam. tangisan itu kembali tumpah dalam lolongan kemarahan dalam pekikan yang ditahan semampunya. seolah ratusan anak panah tak berhenti menghujam dadanya saat ini.
kian lama kian nyeri, andai saja langit menciptakan tornado yang berguling ke arahnya, pastilah ia biarkan sang pusaran angin itu, membawanya terbang dan mencabik-cabik tubuhnya seperti potongan apel yang dihancurkan di pisau blender.
raungan itu tak wajar, untuk seorang wanita yang sangat tangguh dan ditakuti di masanya. dia bukan gadis remaja yang remuk hatinya karna habis dicampakan kekasihnya karna lebih memilih janda tua. dia juga bukan pengantin muda yang ditinggal mati pasanganya karna terkena peyakit raja singa.
sebaliknya, raunganya lebih tampak seperti penyesalan karena telah mematahkan hati seseorang.
penyesalan yang amat dalam, kemarahan dan tangis itu hanya untuk dia, sandra wanita berambut hitam lurus ini, dan berlesum pipih ini, lebih dari butuh pertolangan medis.
entah penyesalan macam apa yang telah membuat hati dan jiwanya terasa tumbuhan dipadang pasir yang tidak pernah tersiram hujan, dan perlahan-lahan mati.
"sahabat macam apa aku, ini yang tega melukai sahabat sejatiku bahkan aku adalah sahabat paling buruk didunia" desisinya.
seburuk-buruknya sahabat ia adalah yang bisa membuat kita menangis bukan karna kemarahan, tapi karna kasih sayang.
Sebulan sebelumnya,
“tuhan adalah pemilik kesempurnaan cinta dan kasih sayang,
separuh dari keduanya diberikana kepada orang yang kau sebut “sahabat”.
Desa ketipang
tipung, 2021
Danau buatan yang ada didesa, ini adalah danau terbaik dan terindah
keadaanya yang sangat tenang menyiratkan sebuah kesejukan didalam hati, seakan
akan jika ada disini kita akan jauh terlempar
ke sebuah negri dongeng yang amat indah,
dimana danau dengan air yang biru kehijawanya dan pohon cemara di sisi kanan kiri
danau makin mempercantik keadaanya. Danau buatan ini terletak disebuah bukit dan dibawahnya terhampar gugusan berhektar-hektar padi yang menghijaw
menandakan belum siap panen, angin yang berhembus dari sisi barat danau menerpa
gadis, yang sengaja mendongakan kepalanya guna menikmati secercah keindahan
alam yang amat menyejukan jiwa, dimana ia bisa memikirkan hal positip dan
membuka kesempatan hati untuk merasakan bagaimana ia bisa terbang dan menikmati
keindahan alam desa ini. Bagaikan angin yang bebas kemana saja, mengayun dengan
tidak beraturan dan kehadiranya sering di tunggu2 para petani yang sedang
kepanasan mengurus padinya, yang belum datang panen, seperti pemuda yang baru
datang mengahampiri sang gadis.
‘’hei, kamu berhayal lagi...” seorang pemuda, yang sangat
tampan tinggi dan putih menyapa sandra yang sedang khusuk menikmati sejuknya
angin yang berhembus ketubuhnya, dan ia tersontak kaget menggeleng2kan
kepalanya, yang mengisaratkan lamunanya telah diganggu.
“berhayal, siapa yang berhayal? “sebuah kata yang
dibumbui sedikit kebohongan.
“aku hanya ingin menikmati begitu indahnya ciptaan tuhan
ini, walaupun danau ini buatan manusia tetapi dari tangan yang diwakilinya
jugalah ia ciptakan alam ini.”
Pemuda tadi memperhatikan, namun bukan keseriusan yang
didapat melainkan tatapan keseriusan yang mengejek seolah olah ia hanya
mendengar dari mulut anak berumur sepuluh tahun yang baru saja mendapatkan
i-phone 5 dari orang tuanya.
“hahaha, kamu terlihat bukan seperti sandra pereman kalau seperti itu,” tingkah
yang sangat aneh dari dua orang sahabat ini.
Ia Arnold sahabat sekaligus sesosok kaka bagi sandra,
padahal ia dengan arnold hanya terlampau beberapa jam, tetapi kedewasaanyalah
yang membuat sandra menemukan sesosok kaka, tetapi ada dimana keadaan sandralah
yang harus lebih dewasa karna arnold bisa jauh menjengkelkan dari anak2 berumur
5tahun.
Sandra, seorang mantan bekas perajurit perempuan banglades, yang sedang menikmati
masa pensiunya dan masa cutinya dari team tentara bayaran aing macan memutuskan
untuk menjadi marbout masjid, dan mengasingkan diri kesebuah desa terpencil,
ini baru menemukan sesosok sahabat sejatinya, di desa ini.
Dimana ia dan arnold bertemu di danau, yang sekaligus
menjadi tempat ia dan arnold selalu menghbiskan waktu bersama-sama bercanda
dan melihat hamparan sawah yang berada dibawah bukit danau itu. tak sering juga
mereka bisa melihat matahari tenggelam yang menabrak mata dengan keindahnya.
Sandra yang kala itu, baru berpisah dengan teamnya aing
macan, dengan alasan yang tidak jelas dan memilih cuti dengan waktu yang tidak
ditentukan.
“kapten aldianka,,?’’ sandra yang gugup harus mulai dari
mana.
‘’yak.”masih singkat seperti iklan exsis.
‘’ada yang ingin aku bicarakan, berdua dengan kau.”
‘’apakah ini sangat serius..?” kapten aldianka menduga-duga.
‘’ia ini menyangkut tentang keberadaanku diteam ini, aku
sepertinya sudah tidak harus ada di team ini lagi kapten,” sandra menahan air
matanya, yang sudah tidak tahan ingin menerobos keluar memuntahkan lahar air
matanya.
‘’tapi kenapa.?bukanya kita baru saja merayakan keberhasilan
kita karna sudah mengalahkan para teroris yang ingin menghancurkan gedung
putih?” kapten aldianka tidak percaya, perajurit terbaiknya melemah begini, bahkan
detingan peluru, dan ratusan perajurit terlatih sekalipun jika menghadapi,
sandra-pun belum tentu menang, dan bom atau ratusan peluru dari M-60 teroris
tidak bisa menggoyahkanya.
tak gentar menantang ancaman ranjau darat dan roket
yang menghujani kearahnya, bahkan ia rela mati demi melindungi teman-temanya. Sekarang
masalahnya hanya satu, yang membuat ia merasa harus mundur dari team-nya saat
ini, bukan karan ia telah cacat tertembak , yang telah melukai kakinya atau
bukan juga seseorang yang telah membuat ia merasa hancur hatinya, hanya ada
kertas ditanganya kertas yang bertuliskan latin, dengan kertas yang tidak biasa
kertas dari golongan bangsawan, dan tiap katanya dituliskan dengan sangat rapih.
‘’apakah itu, surat dari kerajaan inggris..?” laksamana aldianka menduga.
"iya, pihak kerajaan inggris memintaku untuk, menjadi pengawal pribadi Ratu elizabeth ii." pihak kerajaan inggris yang sudah melihat bagaiman kehebatan wanita ini kemrin di amerika, langsung tertarik dengan sandra.
"aku, tidak mau berpisah dari team ini kapten, aku hanya ingin menyendiri dahulu menenangkan diri, dan sewaktu2 aku bisa dipanggil lagi untuk, menjalani misi" sandrapun, meluapkan semuanya dan perlahan ia menaangis lagi dan lagi.
"sehebat-hebatnya wanita sekuat-kuatnya mereka, ada sisi bidadari dan malaikat yang selalu menunjukan sisinya masing"
"hei heii.. kau kenapa yang jelas bukan karna surat itukan, tapi ada yang lain." laksamana aldianka mencari-cari penyebabnya.
"aku ingin kau ceritakan semuanya" lanjut laksamana aldianka.
sementara itu, para anggota yang lainya sedang berpesat foya dengan wine,nya masing-masing.
franklin teler, membayangkan ia adalah seekor ayam kampung yang sedang dikejar-kejar dokter hewan pesikopat. risgi yang sedari tadi diam dan tiba-tiba tertawa lalu menangis dan salto blakang, dan sidik yah karna dia anak silat dia tidak minum wine,tetap menjaga hidup sehat, dia minum es teh anget. (udah es teh, tapi anget #minuman yang labil).
dan satu orang yang sedari tadi hanya duduk menahan tawa di antar nyeri-nyerinya.
yah dia adalah anggota yang dijuliki si kriting dari timur, ia adalah prajurit terbaik yang di punyai team aing macan setelah sandra. dan inilah mengapa ia dijuluki si kriting dari timur, perawakanya yang berotot, tinggi, dan sedikit hitam, kulit yang sedikit terbakar tetapi semua itu tidak sebanding dengan wajahnya yang amat sangat tampan, hitam manis menandakan ia adalah orang asia, mantan prajurit kopasus yang sangat ditakuti di asia ini, dan ikut dalam misi pembebasan irian barat, sangat ceketan dalam memegang senjata panahan, ia setara dengan 50 perajurit dan melawan mereka sendiri, ia adalah jelmaan Hawkeye, salah satu super hero, dalam film avengers.
nama aslinya adalah, iya adalah. sikriting dari timur, julukan dan sekaligus namanya tidak ada satupun orang yang tau nama aslinya bahkan laksamana aldianka-pun tidak tau sama sekali asal usul pasti sikriting dari timur, dulu ia diminta oleh laksamana aldianka untuk bergabung di team aing macan, karna potensinya yang sangat hebat yang bisa melindungi teman-temanya dan dengan balasanya laksamana aladiankapun, tidak harus mengetahui asal-usulnya yang jelas.
ia masih teratawa melihat tingkah konyol, Franklin yang sedari tadi berlari-lari, seperti orang bodoh.
"aku hanya, belum bisa menerimanya? kapten."
"siapa maksudmu timur?" perjelas kapten aldianka.
"iya, ia telah berkata yang sejujurnya kepadaku, bahwa ia ingin menjadikanku sebagai istrinya." sandra, amat sangat murung dan bimbang, mengatakan ini kepada laksamana aldianka.
"aku pikir kalian cocok, dan kalau kalian ingin mensudahi dunia yang keras ini sepertinya kalian bisa aku pensiunkan lebih awal" jawab laksamana aldianka, sdikit terkekeh kecil, yang justru malah dibalas dengan tatapan yang dingin dari sandra.
"maksudmu, aku harus bersama orang yang sebagian hidupnya sudah terbuang..!?" jawaban yang mengagetkan laksamana aldianka.
"maksudmu, aku harus bersama orang yang sebagian hidupnya sudah terbuang..!?" kata-kata yang sangat tajam, dari seorang wanita.
"maksudmu, aku harus bersama orang yang sebagian hidupnya sudah terbuang..!?" kata-kata yang sangat tajam, dari seorang wanita.
iya, timur biasa dia dipanggil ia telah kehilangan sebagian kaki kirinya, karna tidak sengaja terserempet rudal, saat ia dan teamnya, menyelamatkan teman2nya dari rudal itu telah meremukan sebagian kaki kananya.
dan berbarengan dari kata-kata itu. adalah ditunjukan sandra, terhadap hidup yang akan dijalaninya bersama-sama dengan timur tidak akan semulus kehidupan banyak orang.
"SEBAGIAN HIDUPNYA SUDAH TERBUANG..!!!"
kata-kata itu, selalu teringat dipikiran timur, kata-kata yang terlontar dari mulut sandra, seperti misil melibih roket nuklir yang sedang mengancam hidupnya dan perlahan-lahan mendakitnya dan BUOMM..!!! tepat dihati, hati dimana ia sudah menyiapkan tempat yang sangat indah, saat ia mulai hidup bersama dengan sandra, saat ia tidak lagi bekerja sebagai team aing macan dan membunuh banyak orang, hanya ada ia dan sandra dan kedua anaknya, hidup di desa yang tenang memilik ladang gandum yang luas, di pagi hari sandra menyiapkan sarapan, untuk kedua anaknya dan setelah itu, timur mengantarkan anak-anaknya untuk pergi kesekolah, dan setelah itu ia akan duduk bersama sandra di latar rumah, sembari menikmati teh ataupun coffe hangat, sembari menimati hembusan angin dan aroma gandum diladangnya yang siap untuk dipanen, bayangan2 itu, mimpi-mimpi itu. mimpi yang sudah ia bangun dengan sangat indah, seolah-olah ada roket nuklir yang memporak-porandakan mimpi-mimpi itu. padahal sandra sudah berjanji sebelum mereka pergi, untuk melakukan misi terakhirnya yaitu menyelamatkan gedung putih.
"sandra, ingat mimpi kita.?" timur, yang sedang sibuk menyiapkan panahnya.
"haha, mimpi konyolmu itu, dengan hidup dipedesaan dan memilik ladang layaknya seperti orang biasa?." sandra terkekh jika mengingat obrolan itu, ia dia ingin hidup seperti itu hidup seperti layaknya manusia, tidak seperti ini hidup hanya membunuh manusi berdosa, sebagai balasan apa yang telah mereka lakukan.
"ia, kita akan hidup bahagia, setelah misi ini aku kan bicara kepada kapten dan kita bisa memulainya dari awal, yahh" sepertinya besar harapan, timur untuk membuat itu semua terwujud.
"haha iya aku mauu, sayang" sebuah harapan palsu, yang bisa membahagiakan, sekaligus akan mematikan.
harapan-harapan itulah yang timur, ingat harapan dimana mimpi konyolnya, tentang hidup damai dan bahagia bisa tercapai dengan seorang wanita yang sekarang ada dihadapanya, bahkan bisa dibilang ia adalah seorang iblis dan malaikat yang menyurupai manusia bersayap seperti malaikat dan bertombak seperti iblis, sayapnya memberikan harapan tapi tombaknya lah yang menujah harapan itu, yang telah merenggut harapan dan impian seorang manusia cacat.
''kenapa-kenapa, kau memberi harapan ini, sand..!?" tiba-tiba tubuh ringkih itu dengan hanya satu kaki yah, timur, timur sekarang tepat sedang berdiri diblakang sandra.
"kenapa kau, tanam harapan dan kenapa kau yang malah mematikan tanaman ini, dengan api yang sangat panas" tumpah, tangisan dari prajurit tangguh ini tumpah dalam jeritan yang ia ikat menggunakan sisa energinya, menyembulkan jutaan molekul basah melalui pori-pori disekujur tubuhnya.
timur, masih berada disitu untuk mendengarkan alasan-alasan apa lagi, dari seorang yang lebih mirip iblis yang berada didepanya. entah iblis macam apa yang telah merasuki tubuh cantik ini. apakah iblis yang bernama, penyesalan dan tidak ada harapan.
perlahan-lahan, tubuh ringkih itupun berbalik badan.
"tidak, timur kau belum mendengar semuanya..!!" jelas sandra, sambil menahan tubuhnya agar tidak jatuh, setelah apa yang ia dengar dari timur.
"apa! apa yang harus aku dengar lagi!? kau mau bilang kalau hidup bahagia dengan orang cacat hanya menyusahkanmu.!? atau kau mau bilang orang yang yang sebagian hidupnya sudah terbuang tidak pantas untuk hidup.!?" perkataan dari oarang sudah direnggut harapanya dan mimpi2nya.
"timur, bukan itu yang aku mau, aku hanya ingin kita bisa selalu bersama, bersama dengan team ini.!?"jelas sandra, memunculkan sisi malaikatnya.
"kau pikir! apa kita sekarang ini? bisa kau sebut kita sebagai manusia?a"
pertanyaan yang membuat laksaman aldianka tidak bisa berkata-kata dan menundukan kepala.
"iya, kita adalah keluarga, kita pahlawan, kita menyelamatkan banyak orang, apakah kau mengerti itu.?"
''keluarga adalah alunan musik terindah, ketika kita mulai bosan dengan bisingnya dunia"
"kau pikir kita keluarga, yah aku sudah menganggap team ini adalah keluarga, tapi bagaimana dengan para penjahat yang kita bunuh, apakah ia tidak memiliki keluarga mereka hanya sebagian dari manusia diluar sana yang menuntut hidupnya, dengan cara yang berbeda.! kau pikir para koruptor apakah bisa kita bunuh, mereka yang selama ini hanya bisa memakan bagian dari hak para penjahat.! itu"
hanya saja, kejahatan tidak bisa dihilangkan dari muka bumi, jika tidak ada penjahat tidak seimabangnya dunia ini. tapi timur melihatnya dari sudut pandang yang berbeda bahwa adanya penjahat karna adanya para tikus-tikus berdasi.
"bukan itu yang aku inginkann!! aku mohon dengarkanlah aku dulu timurr!!" tumpah, air mata seorang malaikat yang tulus untuk saat ini tumpah mengalir kepipi sandra denga derasnya.
timur yang tadinya sudah akan pergi seperti ada paku yang amat kuat menancap di kaki kirinya.
"lalu apa.!" teriak timur, segera ingin penjelasan.
"kita adalah keluarga timur, kita harus bersama-sama dalam suka maupun duka." malaikat perlahan-lahaan menjadi iblis lagi.
"ahhh.. keluarga, keluarga ini bukan keluargaku mereka tidak membesarkanku!! mereka yang mengajari aku cara membunuh, aku hanya ingin hidup layaknya manusia, bersamamu sandra, aku hanya tidak ingin melihat kau bertarung dengan peluru,dan membuatmu terluka lagi.!" sebuah itikat baik dari seorang yang merindukan mimpi dan cinta.
tatapan mata sandra yang menembus mata timur, serupa memohon pengampunan dari seorang hakim yang telah memvonis hukuman mati terhadap sandra, dimana ia mengais-ngais, kebenaran yang bisa membuat ia di entengkan hukumanya.
tidak ada lagi pergulatan kata yang tercipta. permintaan sekaligus permohonan timur-lah yang setia dan kata "keluarga" itu hanya kata-kata pembelaan dari sang terdakwa.
perlahan pasti, tubuh ringkih itu, meninggalkan dua orang yang sedang dirundung penyesalan yang berbeda.
ia terus berjalan tanpa ada yang mencegahnya untuk pergi, untuk sekedar basa-basi, tetapi apakah ia mau mendengarkan tidak ia terus berjalan dengan satu kakinya, kaki yang telah ia perjuangan dengan sepenuh ati untuk melindungi teman-temanya. dan kaki yang harus menanggung resikonya karna telah mengubur impian-impianya tentang kedamaian dan ketenangan. ia menghilang dibalik pintu bar, seperti kabut yang mulai menyelimuti pagi dan bagaikan hari tanpa matahari hanya dingin, dingin yang terasa tidak ada lagi kehangatan. orang yang bertingka seperti ayam sudah tidak lagi berlari-lari, dan orang yang tertawa dan menangispun telah berhenti menangis walau kadang masih tersenyum sendirian.
"apa, yang sudah aku lakukan kapten.?" pertanyaan yang sangat dingin dari iblis yang mulai menyadari bahwa ia telah merenggut jiwa seseorang.
"kenapa-kenapa, aku melakukan ini?" lalu semuanya seperti ada meteor besar yang menghantam bumi saat itu juga, dan membumi hanguskan apa yang ditabraknya dan berbarengan dengan itu semuanya gelap.
"ahhh, kepalaku kenapa?, mimpi buruk apa aku semalam" wanita ini, yah Sandra terbangun dari tidur panjangnya.
mimpi yang aneh, seperti mimpi yang telah menjadi petunjuk kalau ia, memang harus menerima tawaran timur untuk hidup bahagia bersama-sama. sebelumnya ia dan timur memang bermimpi untuk hidup bahagia tetapi karna alasan timur sudah kehilangan sebagian dari hidupnya, sandra menjadi bimbang dan mau mengubur dalam-dalam dipalung lautan terdalam mimpi itu, tetapi mimpinya semalam lah yang tidak bisa ia lupakan sehingga ia telah kembali menyelam dan menggali impianya bersama timur di lautan palung terdalam.
perempuan yang menjelma menjadi iblis ini'pun kembali menjadi bidadari kembali, setelah ia cukup mengumpulkan nyawa'nya ia mulai keluar dari kamar, dan tergesa-gesa mencari sosok timur. untuk mimbicarakan tentang mimpi itu. tubuh tinggi tegap diruang tamu yang membuat ia tertegun dan seolah olah ia akan dieksekusi mati, ternyata mimpinya semalam menjadi terdakwa ekskusi mati akan menjadi kenyataan, yah tubuh itu adalah laksamana aldianka.
"hei kau sudah bangun san,?" sapa laksamana aldianka, ramah.
"kapten apa yang sebenarnya sudah terjadi.?" ia mulai bertanya-tanya kepada hakim tentang kesalahnya apa.
"tidak, apakah kau mau sarapan terlebih dahulu" alasan sang penjagal menyiapkan aritnya, untuk diasah terlebih dulu.
"kapten, jangan ada yang disembunyikan dari aku? sebenarnya ada apa ini. kenapa semua orang tertenduk lesu? dan dimana timur?" terdakwa membrontak menuntut keadilan.
bersambungg....
baca juga aing macan.
part 1: http://rdelectronicdiary.blogspot.com/2015/04/the-aing-macan.html
part 2: http://rdelectronicdiary.blogspot.com/2015/06/the-aing-macan-part2.html
tatapan mata sandra yang menembus mata timur, serupa memohon pengampunan dari seorang hakim yang telah memvonis hukuman mati terhadap sandra, dimana ia mengais-ngais, kebenaran yang bisa membuat ia di entengkan hukumanya.
tidak ada lagi pergulatan kata yang tercipta. permintaan sekaligus permohonan timur-lah yang setia dan kata "keluarga" itu hanya kata-kata pembelaan dari sang terdakwa.
perlahan pasti, tubuh ringkih itu, meninggalkan dua orang yang sedang dirundung penyesalan yang berbeda.
ia terus berjalan tanpa ada yang mencegahnya untuk pergi, untuk sekedar basa-basi, tetapi apakah ia mau mendengarkan tidak ia terus berjalan dengan satu kakinya, kaki yang telah ia perjuangan dengan sepenuh ati untuk melindungi teman-temanya. dan kaki yang harus menanggung resikonya karna telah mengubur impian-impianya tentang kedamaian dan ketenangan. ia menghilang dibalik pintu bar, seperti kabut yang mulai menyelimuti pagi dan bagaikan hari tanpa matahari hanya dingin, dingin yang terasa tidak ada lagi kehangatan. orang yang bertingka seperti ayam sudah tidak lagi berlari-lari, dan orang yang tertawa dan menangispun telah berhenti menangis walau kadang masih tersenyum sendirian.
"apa, yang sudah aku lakukan kapten.?" pertanyaan yang sangat dingin dari iblis yang mulai menyadari bahwa ia telah merenggut jiwa seseorang.
"kenapa-kenapa, aku melakukan ini?" lalu semuanya seperti ada meteor besar yang menghantam bumi saat itu juga, dan membumi hanguskan apa yang ditabraknya dan berbarengan dengan itu semuanya gelap.
"ahhh, kepalaku kenapa?, mimpi buruk apa aku semalam" wanita ini, yah Sandra terbangun dari tidur panjangnya.
mimpi yang aneh, seperti mimpi yang telah menjadi petunjuk kalau ia, memang harus menerima tawaran timur untuk hidup bahagia bersama-sama. sebelumnya ia dan timur memang bermimpi untuk hidup bahagia tetapi karna alasan timur sudah kehilangan sebagian dari hidupnya, sandra menjadi bimbang dan mau mengubur dalam-dalam dipalung lautan terdalam mimpi itu, tetapi mimpinya semalam lah yang tidak bisa ia lupakan sehingga ia telah kembali menyelam dan menggali impianya bersama timur di lautan palung terdalam.
perempuan yang menjelma menjadi iblis ini'pun kembali menjadi bidadari kembali, setelah ia cukup mengumpulkan nyawa'nya ia mulai keluar dari kamar, dan tergesa-gesa mencari sosok timur. untuk mimbicarakan tentang mimpi itu. tubuh tinggi tegap diruang tamu yang membuat ia tertegun dan seolah olah ia akan dieksekusi mati, ternyata mimpinya semalam menjadi terdakwa ekskusi mati akan menjadi kenyataan, yah tubuh itu adalah laksamana aldianka.
"hei kau sudah bangun san,?" sapa laksamana aldianka, ramah.
"kapten apa yang sebenarnya sudah terjadi.?" ia mulai bertanya-tanya kepada hakim tentang kesalahnya apa.
"tidak, apakah kau mau sarapan terlebih dahulu" alasan sang penjagal menyiapkan aritnya, untuk diasah terlebih dulu.
"kapten, jangan ada yang disembunyikan dari aku? sebenarnya ada apa ini. kenapa semua orang tertenduk lesu? dan dimana timur?" terdakwa membrontak menuntut keadilan.
bersambungg....
baca juga aing macan.
part 1: http://rdelectronicdiary.blogspot.com/2015/04/the-aing-macan.html
part 2: http://rdelectronicdiary.blogspot.com/2015/06/the-aing-macan-part2.html
Dibukuin aja kak cerpenya ✌
BalasHapushahaha belum bisa nulis yang baik dan benar ini dek, masih butuh bnyak belajar
HapusBelajar sama sy aja kak , tapi seru juga ceritanya
BalasHapuswaduhh, boleh jadi kapn kita mulai :D wkwk makasihh loh lagi cari endingnya itu belum ktmu dek,
Hapus